
Mediapewarta.co.id Malang ; Wali Kota Batu, Nurochman, menjadi narasumber dalam Orientasi Pendidikan (Ordik) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) yang diikuti oleh 178 mahasiswa baru program magister dan doktor bertempat di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Kota Malang, Senin (25/8/2025) pagi dan turut dihadiri Dekan Fakultas Pertanian UB Prof. Mangku Purnomo, Wakil Dekan I Dr. Afifudin Latif Adirejo, serta jajaran pimpinan fakultas dan departemen terkait.
Dalam paparannya, Wali Kota Batu Nurochman menegaskan bahwa pertanian hortikultura dan agrowisata merupakan pilar utama ekonomi Kota Batu. Berbagai komoditas unggulan, seperti jeruk siam 33.711 ton per tahun (terbesar kedua di Jawa Timur) dan mawar 81,7 juta tangkai per tahun (tertinggi di Indonesia), menjadikan Kota Batu pemain penting dalam pasar nasional dan internasional.
Wali Kota Batu juga memaparkan inisiatif koperasi multi pihak sebagai aggregator ekspor, yang telah berjalan sebelum pemerintah pusat meluncurkan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Kolaborasi petani, koperasi, dan pemerintah daerah melalui Cooperative Smart Agriculture Ecosystem (CooSAE) berhasil membawa komoditas unggulan kentang, wortel, jambu kristal, dan alpukat Hass menembus pasar luar negeri.
Lebih lanjut, indikator kesejahteraan Kota Batu menunjukkan tren positif. Tingkat kemiskinan menurun menjadi 3,06% pada 2024, lebih rendah dibanding rata-rata Jawa Timur (4,19%) dan nasional (4,91%), sementara Tingkat Pengangguran Terbuka turun ke 3,63%.
Dalam sesi diskusi bersama mahasiswa, Wali Kota Batu menyampaikan bahwa kerjasama dalam riset, inovasi, dan teknologi salah satunya pada sektor pertanian telah dilakukan antara Pemerintah Kota Batu bersama 17 perguruan tinggi di Jawa Timur. Wali Kota juga menekankan bahwa pintu kerjasama bagi seluruh mahasiswa terbuka lebar, disisi lain ingin menjadikan Kota Batu sebagai sentra pertanian berkelanjutan.
"Pertanian yang kuat dan pariwisata bernilai tambah adalah kunci untuk memastikan kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan ekonomi Kota Batu. Strategi ini tidak hanya menekan angka kemiskinan dan pengangguran, tetapi juga memperkuat daya tahan sosial-ekonomi bagi generasi mendatang," tegas Wali Kota Batu.