Iklan

terkini

Pangeran Wayang Kulit Dalam Rangka Selamatan Desa Atau Kelurahan Temas Ke -171 Tahun 2025

7/23/25, 09:41 WIB Last Updated 2025-07-23T02:43:02Z


Mediapewarta.co.id Kota Batu : Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam rangka selamatan desa atau kelurahan Temas yang ke -171 dengan tema " Satya Handarbeni Bumi Ring Temas".

#mBatu_Sae

Temas'Sae

"Tentreme Masyarakat Seduluran Aji Ekakarsa"

Temas'Apik

"Tentreme Masyarakat Adiptif, Profesional, Integritas dan Kondusif"



Seperti pada malam hari ini, Pemerintah Kelurahan Temas melaksanakan pagelaran wayang kulit bersama Dalang Ki Martak dengan lakon " Sumilangking Pedhut Ring Temas Temurune Wahyu Tejamaya " yang dilaksanakan di kampung wisata Tani kelurahan Temas kecamatan Batu kota Batu pada Selasa ( 22/7/2025 ) mulai pukul 19.30 WIB hingga selesai.



Pada kegiatan ini juga dihibur oleh penampilan exclusive top sinden Jawa Timur dan 9 orang penari remo.



Untuk pembukaan kegiatan ini juga dilaksanakan doa bersama lintas agama.



Selain dihadiri langsung oleh Lurah Temas Adi Santoso ST pada kegiatan ini juga dihadiri oleh seluruh perangkat kelurahan Temas,TP PKK kelurahan Temas Isnaini beserta pengurus dan anggota, Dinas Pariwisata, ketua RT / RW se - kelurahan Temas, tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat.



Lurah Temas Adi Santoso, ST menjelaskan bahwa pagelaran wayang kulit ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka selamatan desa atau kelurahan Temas yang ke - 171 tahun 2025.

" Kegiatan dimulai pada 6 Juli 2015 dengan melaksanakan kegiatan pengajian umum, dilanjutkan sholawat Nariyah, Khotmil Qur an, Pagelaran Wayang Kulit, Gugur Gunung, Selamatan Sumber Mata Air, Malam Tirakatan, Bazar UMKM dan Pelayanan Publik, Pengajian Umum, Adek Terop Agung, Penyembelihan Hewan Kerbau, Kirab Tumpeng, Pengajian Umum Gus Candra Malik, dan pada malam hari ini dilaksanakan kegiatan Pagelaran Wayang Kulit ini ", urainya.

Adi Santoso menambahkan bahwa pada pagi tadi juga dilaksanakan kirab tumpeng, sedekah bumi warga masyarakat, sedekah masyarakat  dan syukur Alhamdulilah tumpeng melimpah ruwah.



" Juga ada prosesi ritual dedunggo, ujub dunggo atau gembul dunggo bersama di pendopo Satrio Projo yang dihadiri oleh Wakil Wali Kota Batu H Heli Suyanto, dihadiri juga beberapa tokoh - tokoh masyarakat kota Batu juga termasuk lembaga adat, dewan kesenian kebudayaan, dan pada hari ini juga dihadiri oleh lembaga adat dari desa Mangliawan, Kasunanan Surakarta Hadiningrat Reh Wongsonegaran nderek lampah atau nderek kirab mulai awal. Dan warga sangat antusias guyub rukun nya luar biasa tidak seperti biasanya, pada hari ini terlihat semakin melimpah dan senang, jadi biasanya tumpeng cuma 1 atau 2 tetapi pada hari ini tumpeng lebih dan banyak yang diberikan ke warga dan sepanjang jalan kirab tumpeng juga dengan membagikan sayur dari temen - temen Gapoktan. Dan ini merupakan wujud syukur bahwa hasil pertaniannya melimpah ruah dan saya harapkan kedepan semakin subur dan makmur.




Setelah dedunggo dengan prosesi adat yang syarat makna dan sakral juga dilaksanakan makan bersama, tumpeng yang ada kita makan bersama dan kita duduk tidak membedakan kasta, pangkat maupun jabatan, semua duduk sama rata di bawah. Karena kita dihadapkan Tuhan Yang Maha Kuasa adalah sama tidak ada kedudukan apapun dan inilah rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa tidak ada beda - bedanya. Nah setelah kirab tumpeng kita lanjutkan ider tumpeng. Alhamdulillah seneng sekali karena 24 desa dan kelurahan se - kota Batu dapat tumpeng, begitu pula kecamatan Batu, Koramil, Polsek, dan seluruh SKPD juga dapat jatah tumpeng dari kami, bahkan di makan oleh masyarakatpun tumpengnya masih ada. Ini sebagai wujud apabila kita melaksanakan adat tradisi budaya dengan ikhlas dan menguri - uri leluhur yang dulunya berjuang seperti itu maka kita harus bangga sebagai bangsa yang besar dan ingat jari diri bangsa yaitu kebudayaan kita yang sudah diciptakan oleh para leluhur pendahulu kita.




Dilanjutkan juga kegiatan kirab sinden ke punden malam Mbah Bener dan dimainkan gending danyang, hal ini dilaksanakan  sebagai wujud syukur para seniman dan budayawan. Setelah itu balik lagi ke panggung pagelaran wayang kulit dengan melaksanakan kegiatan pagelaran kesenian campur sari dan semua sinden berbaur dengan masyarakat di bawah menjadi satu dengan masyarakat.



Sebelumnya juga dilaksanakan ruwatan Rosul , kalau hari ini kan ruwatan agung atau masal melalui ruwatan wayang kulit gelar ing Jagad melalui kekayon juga ada ruwatan Rosul melalui munajat ayat suci Al Qur an yaitu pembacaan Khotmil Qur an seluruh Temas, dan juga ada Lailatul Ijdtimah dari NU dan Istighosah dan juga ada pembacaan Sholawat Nariyah yaitu sholawat sebagai senjata pamungkas untuk meminta apapun. Dan dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin Fadilah dsn Istigosah ", urainya.



Masih kata Adi Santoso bahwa selamatan desa atau kelurahan Temas ke - 171 ini bermakna yaitu siji ( satu ) bermakna kita harus bersatu dan bersama-sama, guyub rukun, Pitu ( Tujuh ) bermakna pitilungan Gusti, siapa Gusti yaitu siji ( satu ) Allah SWT.

" Saya ucapkan terima kasih atas sedekah apapun dari warga masyarakat, pelaku usaha dan UMKM, karena sudah Handarbeni sesuai tagline selamatan desa atau kelurahan Temas ", ucapnya.
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Pangeran Wayang Kulit Dalam Rangka Selamatan Desa Atau Kelurahan Temas Ke -171 Tahun 2025

Terkini

Topik Populer

Iklan